Batara Indra

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG Jumat, 30 April 2010 di 01.53


Nama : Batara Indra
Nama lain : Prabu Maharaja Sakra, Swargapati, Diwapati, Meghawahana, Wasawa
Karakter : Berjiwa pemimpin, bertanggung jawab
Senjata : Bajra (Tongkat Petir)

    Batara Indra merupakan putra Batara Guru, dan Dewi umayi.
ia memimpin Kahyangan Kaendran, di mana hidup para Bidadari di Kahyangan Jonggringsaloka.
Ia menjadi Saksi Kelahiran Arjuna.
    Batara Indra juga memiliki peliharaan kesayangan yaitu seekor Gajah bernama Airawata.
Ia juga memiliki banyak sekali nama lain yaitu :
Prabu Maha raja Sakra (yang berkuasa)
Swargapati (raja surga)
Diwapati (raja para Dewa)
Meghawahana (yang mengendarai awan)
Wasawa (pemimpin para Wasu)
    Dalam satu lakon, ia pernah menjelma ke Arcapada dan menjadi raja di Negara Medanggana dengan gelar Prabu Maharaja Sakra.
Ia juga adalah dewa pembawa pahala untuk dibagi-bagikan kepada manusia yang berbuat kebaikan, menurut cerita dia juga adalah dewa cuaca, dan ia adalah dewa penguasa petir.

Batara Brahma

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG Kamis, 29 April 2010 di 02.03

Nama : Batara Brahma
Nama lain : Batara Agni
Karakter : Bijaksana
Senjata : Gada

Dewa Brahma adalah salah satu dari Dewa.
Dewa Brahma bergelar Dewa Kebijaksanaan dan ia merupakan dewa penguasa api.
Ia juga merupakan ayah dari Dewi Dresnala istri arjuna yang melahirkan seorang putra bernama Wisanggeni, yaitu satu-satunya keturunan bangsa manusia yang berani dan mampu menggugat kekuasaan bangsa dewa. 

Batara Sumbu / Sambu

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG Rabu, 28 April 2010 di 00.59

Nama : Batara Sumbu / Sambu
Nama Lain : Prabu Maldewa
Karakter : Bijaksana, adil, dan tidak pernah sombong
Senjata : -

Batara Sumbu merupakan putra tertua Batara Guru. Ia seorangdewa yang acap mengajarkan manusia cara bertanggung jawab dan menjalanikehidupan dengan tatanan. Ia juga Ia ditugaskan menguasai awan. Sumbu tinggaldi Kayangan Swelagringging, salah satu dari Jonggringsaloka. Batara sumbu jugapernah turun ke dunia dan menjadi raja bergelar Prabu Maldewa. Ia kemudianmenurunkan Resi Wisrawa, ayah Dasamuka / Rahwana.  

Sang Hyang Antaga (Togog)

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG Selasa, 30 Maret 2010 di 23.54

Nama : Togog
Nama lain : Sang Hyang Antaga, Ki lurah wijamantri


Pada zaman kadewatan diceritakan Sanghyang Wenang mengadakan sayembara
untuk memilih penguasa
kahyangan dari ketiga cucunya yaitu Bathara Antaga (Togog), Bathara
Ismaya (Semar) dan Bathara
Manikmaya (Bathara Guru). Untuk
itu sayembara diadakan dengan cara barang siapa dari ketiga cucunya
tersebut dapat menelan bulat-bulat dan memuntahkan kembali Gunung
Jamurdipa maka dialah yang akan terpilih menjadi penguasa kahyangan.
Pada giliran pertama Bathara Antaga (Togog) mencoba untuk
melakukannya,namun yang terjadi malah mulutnya robek dan jadi dower
karena Togog salah menelan gunung yang sedang aktif dan mendadak
meletus ketika gunung tersebut berada di dalam rongga mulut Togog.
Giliran berikutnya adalah Bathara Ismaya (Semar) yang melakukannya,
Gunung Jamurdipa dapat ditelan bulat-bulat tetapi tidak dapat
dikeluarkan lagi karena Semar tidak bisa mengunyah akibat giginya taring
semua, dan jadilah Semar berperut buncit karena ada gunung didalamnya
seperti dapat kita lihat pada karakter Semar dalam wayang
kulit. Karena sarana sayembara sudah musnah ditelan Semar maka yang
berhak memenangkan sayembara dan diangkat menjadi penguasa kadewatan
adalah Sang Hyang Manikmaya atau Bathara Guru, cucu bungsu dari Sang
Hyang Wenang.

Togog merupakan salah satu dari Punakawan sabrang. Pasangan tokoh wayang
yang satu ini adalah Bilung. Ia merupakan titisan dari Sang Hyang
Antaga, yang merupakan saudara dari Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang
Manikmaya.

Dalam cerita pewayangan, Togog digambarkan tidak bersetia dengan
majikannya. ia selalu saja beralih majikan satu ke majikan lainnya. Maka
dari itu orang yang suka gonta-ganti pekerjaan atau tidak setia dengan
majikannya dapat disebut Togog

Adapun Bathara Antaga (Togog) dan Bathara Ismaya (Semar) akhirnya
diutus turun ke marcapada (dunia manusia) untuk menjadi
penasihat, dan pamong pembisik makna sejati kehidupan dan kebajikan pada
manusia, yang pada akhirnya Semar dipilih sebagai pamong untuk para
ksatria berwatak baik (Pandawa) dan Togog diutus sebagai pamong untuk
para
ksatria dengan watak buruk (Kurawa) .

Sang Hyang Ismaya (Semar)

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG di 23.50


Nama : Semar
Nama lain : Sang Hyang Ismaya
Karakter : Bijak

Terdapat beberapa versi tentang kelahiran atau asal-usul Semar. Namun semuanya menyebut tokoh ini sebagai penjelmaan dewa.

Dalam naskah Serat Kanda dikisahkan, penguasa kahyangan bernama Sanghyang Nurrasa memiliki dua orang putra bernama Sanghyang Tunggal dan Sa...nghyang Wenang. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang. Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yeng bernama Batara Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.

Dalam naskah Paramayoga dikisahkan, Sanghyang Tunggal adalah anak dari Sanghyang Wenang. Sanghyang Tunggal kemudian menikah dengan Dewi Rakti, seorang putri raja jin kepiting bernama Sanghyang Yuyut. Dari perkawinan itu lahir sebutir mustika berwujud telur yang kemudian berubah menjadi dua orang pria. Keduanya masing-masing diberi nama Ismaya untuk yang berkulit hitam, dan Manikmaya untuk yang berkulit putih. Ismaya merasa rendah diri sehingga membuat Sanghyang Tunggal kurang berkenan. Takhta kahyangan pun diwariskan kepada Manikmaya, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Ismaya hanya diberi kedudukan sebagai penguasa alam Sunyaruri, atau tempat tinggal golongan makhluk halus. Putra sulung Ismaya yang bernama Batara Wungkuham memiliki anak berbadan bulat bernama Janggan Smarasanta, atau disingkat Semar. Ia menjadi pengasuh keturunan Batara Guru yang bernama Resi Manumanasa dan berlanjut sampai ke anak-cucunya. Dalam keadaan istimewa, Ismaya dapat merasuki Semar sehingga Semar pun menjadi sosok yang sangat ditakuti, bahkan oleh para dewa sekalipun. Jadi menurut versi ini, Semar adalah cucu dari Ismaya.

Dalam naskah Purwakanda dikisahkan, Sanghyang Tunggal memiliki empat orang putra bernama Batara Puguh, Batara Punggung, Batara Manan, dan Batara Samba. Suatu hari terdengar kabar bahwa takhta kahyangan akan diwariskan kepada Samba. Hal ini membuat ketiga kakaknya merasa iri. Samba pun diculik dan disiksa hendak dibunuh. Namun perbuatan tersebut diketahui oleh ayah mereka. Sanghyang Tunggal pun mengutuk ketiga putranya tersebut menjadi buruk rupa. Puguh berganti nama menjadi Togog sedangkan Punggung menjadi Semar. Keduanya diturunkan ke dunia sebagai pengasuh keturunan Samba, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Manan mendapat pengampunan karena dirinya hanya ikut-ikutan saja. Manan kemudian bergelar Batara Narada dan diangkat sebagai penasihat Batara Guru.

Dalam naskah Purwacarita dikisahkan, Sanghyang Tunggal menikah dengan Dewi Rekatawati putra Sanghyang Rekatatama. Dari perkawinan itu lahir sebutir telur yang bercahaya. Sanghyang Tunggal dengan perasaan kesal membanting telur itu sehingga pecah menjadi tiga bagian, yaitu cangkang, putih, dan kuning telur. Ketiganya masing-masing menjelma menjadi laki-laki. Yang berasal dari cangkang diberi nama Antaga, yang berasal dari putih telur diberi nama Ismaya, sedangkan yang berasal dari kuningnya diberi nama Manikmaya. Pada suatu hari Antaga dan Ismaya berselisih karena masing-masing ingin menjadi pewaris takhta kahyangan. Keduanya pun mengadakan perlombaan menelan gunung. Antaga berusaha melahap gunung tersebut dengan sekali telan namun justru mengalami kecelakaan. Mulutnya robek dan matanya melebar. Ismaya menggunakan cara lain, yaitu dengan memakan gunung tersebut sedikit demi sedikit. Setelah melewati bebarpa hari seluruh bagian gunung pun berpindah ke dalam tubuh Ismaya, namun tidak berhasil ia keluarkan. Akibatnya sejak saat itu Ismaya pun bertubuh bulat. Sanghyang Tunggal murka mengetahui ambisi dan keserakahan kedua putranya itu. Mereka pun dihukum menjadi pengasuh keturunan Manikmaya, yang kemudian diangkat sebagai raja kahyangan, bergelar Batara Guru. Antaga dan Ismaya pun turun ke dunia. Masing-masing memakai nama Togog dan Semar.

Tetapi ada juga cerita yang menyebutkan bahwa semar merupakan titisan Sang Hyang Ismaya yang melakukan jalan kematian. Suatu ketika, Semar mendapat titah untuk turun ke dunia oleh Sang Hyang Tunggal. Oleh karena itu, Sang Hyang Ismaya yang semula berwajah tampan dan bertubuh apik berubah menjadi buruk rupa. Akan tetapi, sebelum turun ke dunia, Semar meminta seorang kawan. Dan Sang Hyang Tunggal bersabda bahwa Semar akan ditemani oleh Bagong yang tercipta dari bayangannya sendiri. lantas, turunlah mereka semua ke dunia. Dalam cerita selanjutnya, semar menolong petruk dan gareng dalam suatu pertempuran hebat keduannya. Mereka di obati dan diangkat menjadi anak. Jadilah mereka berempat dalam suatu kelompok bernama PUNAKAWAN.

Batara Guru

1 Comment Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG Senin, 29 Maret 2010 di 01.40


Nama : Batara Guru
Nama lain : Batara manikmaya

Batara Guru bisa juga disebut sebagai pemimpin bangsa dewa. Ditilik dari riwayatnya, Batara guru merupakan putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi rekatawati (Dewi Wirandi), putri raja jin prabu yuyut di negri Keling. ia memiliki 2 orang saudara bernama Sang Hyang Ismaya d...an Sang Hyang Antaga.
Dua orang wanita yang dinikahinya adalah Dewi Umayi (Yang melahirkan Sumbu, Brahma, Indra, Bayu, dan Wisnu) dan Dewi Umaparwati (Yang melahirkan Cakra, Gana, Asmara).
Tempat tinggalnya ad di Kahyangan Jonggringsaloka, sebuah negri atas awan, jauh di ketinggian langit dunia wayang. Keistimewaan lain yang dimiliki oleh Batara Guru adalah Tangannya empat, lehernya belang, memiliki taring, dan kaki kirinya lemah.

Silsilah awal dunia pewayangan

0 Comments Diposting oleh FORUM PENCINTA WAYANG di 01.29


Merupakan asal - usul dunia wayang